Kondisi umum Kelurahan Betokan yang terdapat di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak dapat diidentifikasi dari beberapa aspek seperti dari aspek fisik alam, penggunaan lahan dan aspek lingkungan di kawasan tersebut. Berikut penjelasan masing-masing aspek yaitu sebagai berikut :

Justifikasi Pemilihan Wilayah Studi

Kelurahan Betokan memiliki kondisi lingkungan yang sangat mendukung untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya khususnya mengoptimalkan fungsi agrowisata. Kondisi lingkungan yang masih sangat asri dan alami mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang dan berkunjung di Kelurahan Betokan. Oleh karena itu dibutuhkan akomodasi pariwisata yang memadai untuk menunjang aktivitas wisata. Akan tetapi hambatan permasalahan juga terjadi di kawasan ini dalam hal aksesibilitas lingkungan yang tidak mendukung khususnya jalan. Hirarki jalan yang termasuk jalan lingkungan dengan lebar 2-4 meter menjadikan jalan ini susah untuk dilalui kendaraan roda empat.

Deliniasi dan Batas Admin Wilayah Studi

Wilayah studi Kelurahan Betokan yang terdapat di Kecamatan Demak Kabupaten Demak ini memiliki luas wilayah sebesar 21,53 Ha, dengan batas wilayah sebagai berikut :

¨       Sebelah utara    : Sungai Jajar

¨       Sebelah selatan : Kelurahan Bintoro

¨       Sebelah barat    : Kelurahan Betokan

¨       Sebelah timur   : Sungai Jajar

Identifikasi Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan yang ada di Kelurahan Betokan  didominasi oleh kawasan perdagangan dan jasa, kawasan permukiman, dan kawasan agrowisata. Masing-masing akan dijabarkan sebagi berikut :

  • Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan perdagangan dan jasa yang ada di Kelurahan Betokan ditandai dengan adanya beberapa warung dan toko yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kelurahan Betokan akan kebutuhan barang dan jasa.

  • Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman di Kelurahan Betokan merupakan kawasan permukiman yang asri dan nyaman. Karakteristik permukiman yang ada di Kelurahan Betokan memiliki ciri khas arsitektur bangunan jawa yang berbentuk joglo dengan di dominasi oleh warna hijau yang asri dan suasana alam pedesaan yang alami serta pekarangan yang luas dan ditanami pohon jambu.

  • Kawasan Agrowisata

Kawasan agrowisata di Kelurahan Betokan merupakan sentra agribisnis yang berupa perkebunan milik warga desa dengan pengolahan cukup baik dan berproduktifitas. Agrowisata yang ada di Kelurahan Betokan merupakan agrowisata belimbing dan jambu merah delima. Agrowisata ini memiliki keunggulan dengan menonjolkan kualitas hasil produksi dan suasana desa karena berada di dalam lingkungan desa dan didukung dengan potensi wisata serta potensi alam yang dimiliki.

Identifikasi Karakteristik Pengguna

Aktivitas masyarakat Kelurahan Betokan di dominasi dengan  permukiman dan perdaganga / jasa. Untuk rata-rata mata pencaharian penduduk masih di dominasi sebagai PNS, karyawan swasta dan buruh. Terdapat beberapa masyarakat yang masih melakukan kegiatan bercocok tanam.

Topografi

Ditinjau dari aspek fisik alam, Kelurahan Betokan merupakan kawasan yang memiliki karakteristik wilayah yang datar. Dengan karakteristik yang demikian menjadikan daerah ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai kawasan budidaya khususnya permukiman.

Ruang Terbangun

Dilihat dari hasil observasi rata-rata ruang terbangun di Kelurahan Betokan dibangun sebagai pemukiman. Untuk perdagangan / jasa rata-rata bergabung dengan rumah pemilik toko. Dan lainnya terdapat fasilitas-fasilitas penunjang, seperti : pendidikan (TK dan SD) dan kesehatan (Posyandu).

Ruang Tidak Terbangun

Pada wilayah studi untuk ruang tidak terbangun terdapat kawasan agrowisata jambu. Ruang tidak terbangun pada pemukiman masyarakat terdapat pada perkarangan rumah yang cukup luas dan banyak ditranami berbagai macam tanaman.

Prasarana Pergerakan

Pada wilayah studi rata-rata masyarakat menggunakan kendaraan pribadi sebagai prasarana pergerakan seperti sepeda motor, motor dan mobil serta dan masih ada beberapa masyarakat berjalan kaki dalam melakukan aktivitas sehari-harinya. Untuk kendaraan umum hanya tersedia jasa tukang becak saja

Potensi Masalah

Potensi

Berikut ini merupakan potensi yang ada di Kelurahan Betokan :

  1. Potensi Pariwisata

Kelurahan Betokan sebagai daerah penghasil buah belimbing dan jambu merah delima yang merupakan buah khas atau buah identitas Kota Demak berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata. Dengan adanya potensi pariwisata yang terdapat di Kelurahan Betokan menuntut penyediaan akomodasi yang mampu menunjang aktivitas pariwisata yang ada. Salah satu akomodasi yang berpotensi untuk dikembangkan di Kelurahan Betokan adalah permukiman atau rumah singgah sementara untuk wisatawan yang berkunjung di Kelurahan Betokan. Suasana pedesaan yang asri dan alami dan didukung dengan potensi wisata perkebunan serta potensi alam yang dimiliki dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.

  1. Potensi Perdagangan dan Jasa

Aktivitas perdagangan dan jasa menjadi salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Kelurahan Betokan. Sebagai daerah agrowisata penghasil buah belimbing dan jambu merah delima aktivitas perdagangan sangat berperan untuk memasarkan hasil produksi perkebunan. Selain itu akomodasi jasa penginapan juga sangat potensial dikembangkan untuk mendukung aktivitas pariwisata di daerah tersebut.

Masalah

Berikut ini merupakan permasalahan yang ada di Kelurahan Betokan, yaitu sebagai berikut :

  • Akomodasi pariwisata yang kurang mendukung

Sebagai daerah agrowisata Kelurahan Betokan memerlukan akomodasi yang memadai untuk mendukung aktivitas wisatawan selama berwisata. Akomodasi wisata yang dimaksud adalah penginapan atau tempat singgah sementara untuk wisatawan. Tidak adanya akomodasi pariwisata menjadi salah satu permasalahan yang ada di Kelurahan Betokan.

  • Infrastruktur jalan yang sempit

Aksesibilitas merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi berkembangnya suatu wilayah. Infrastruktur Jalan yang sempit merupakan salah satu permasalahan yang menghambat minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah agrowisata Kelurahan Betokan. Lebar jalan yang hanya 2 meter menjadikan daerah ini susah untuk diakses wisatawan. Selain itu juga terdapat kerusakan jaringan jalan di beberapa titik di daerah agrowisata Kelurahan Betokan.

  • Tidak adanya sistem pengelolaan sampah

Di Kelurahan Betokan tidak belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Masyarakat di desa ini mengelola samapahnya sendiri dengan cara embuat lubang di pekarangan belakang rumah dan kemudian menimbun atau membakar sampah tersebut.

Leave a comment